Kamis, 26 Juni 2014

Tips Menanam Bawang Merah Yang Baik dan Benar

Salah satu jenis komoditas hortikultura yang sangat kita butuhkan adalah Bawang merah yang memiliki nama latin Allium cepa. Tanaman ini bisa tumbuh di berbagai tempat, namun lebih menyukai daerah dataran rendah dengan ketinggian 0 – 400 di atas permukaan laut, serta akan tumbuh dengan sempurna pada ketinggian 0 – 30 meter di atas permukaan laut.
Tanaman bawang merah sangat suka daerah yang memiliki iklim kering dengan sinar matahari yang cukup dan suhu udara agak panas, yakni antara 250-320 C. Jika ditanam pada suhu kurang dari 220 C, meski dapat tumbuh dengan baik namun sulit untuk dapat membentuk umbi.
Sedang untuk kondisi tanah yang paling cocok bagi tanaman bawang merah, adalah tanah yang subur, gembur, serta mengandung banyak humus atau bahan organic. Disamping itu, tanah yang menjadi media untuk tumbuh juga harus memiliki sirkulasi udara yang baik, dapat mengalirkan air dengan mudah dan tidak becek. Berikut kami tampilkan beberapa cara menanam bawang merah yang baik di bawah ini.
http://lhokawe.blogspot.com

1. Tahap Penanaman
Agar dapat menghasilkan umbi dengan kuantitas dan kualitas yang baik, diperlukan teknik penanaman yang tepat, yang meliputi: waktu tanam, pemilihan bibit, pengolahan tanah, teknik menanam, penyiraman, penyiangan dan penggemburan tanah, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.

2. Waktu tanam
Waktu ideal untuk menanam bawang merah adalah pada musim kemarau. Tetapi karena untuk pertumbuhannya membutuhkan banyak air, maka harus dilengkapi dengan system pengairan yang baik, agar tanaman tidak kekurangan air dan juga tidak becek. Lakukan penanaman pada saat cuaca sedang cerah. Jangan melakukan penanaman pada saat pancaroba atau pergantian musim, karena ketika itu sering terjadi angin kering. Akibat yang ditimbulkan dari angin kering, akan membuat daun tanaman patah dan ujung-ujung daun seperti terbakar. Pada saat berkabut juga tidak baik untuk menanam bawang merah, karena udara berkabut dapat menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh jamur.

3. Pemilihan bibit
Bibit bawang merah yang baik, adalah bibit yang telah di simpan selama 2-3 bulan, dan berasal dari tanaman yang dipanen pada usia 70 – 90 hari. Karena pada umur tersebut umbi yang dijadikan sebagai bibit telah memiliki titik-titik tumbuh akar. Umbi bakal bibit tersebut juga harus berasal dari tanaman yang sehat dengan ciri-ciri: terlihat cerah, segar, tidak kisut, dan tidak terdapat warna hitam yang menjadi tanda adanya serangan penyakit yang di sebabkan jamur.
Jangan menggunakan umbi yang terlalu kecil untuk bibit, karena bibit berukuran kecil akan membuat pertumbuhan tanaman kurang baik serta hasil yang sedikit. Umbi tersebut juga harus berukuran seragam, tidak terdapat luka, atau tidak sobek pada kulitnya.
Sebelum dilakukan penanaman, bagian ujung umbi terlebih dahulu dipotong sekitar 1/3 – ¼ bagian dari panjang umbi. Sedang kulit luar bibit yang mengering dan sisa-sisa akar dibuang.
Tujuannya agar pertumbuhan umbi merata, merangsang tumbuhnya tunas dan pertumbuhan tanaman itu sendiri, serta merangsang pertumbuhan umbi samping, dan mendorong terbentuknya anakan. Untuk mencegah terjadinya pembusukan, sebelum ditanam, luka bekas pemotongan pada umbi harus dikeringkan dahulu. Sedang untuk perkiraan jumlah bibit, untuk satu hektar lahan dibutuhkan sekitar 600-800 kg bibit.

4. Pengolahan tanah
Tujuan dari pengolahan tanah adalah untuk menggemburkan, menghilangkan tanaman pengganggu, serta membuat sistem penyerapan air. Pengolahan tanah ini dilakukan sebelum proses penanaman. Caranya dengan menggemburkan tanah menggunakan cangkul, bajak, atau traktor jika lahan yang akan ditanami terbilang cukup luas.

Selanjutnya, dibuat bedengan-bedengan dengan menempatkan parit di antara bedengan tersebut.. Fungsi parit adalah sebagai tempat air masuk dan tempat untuk membuang air yang berlebihan. Lebar bedengan sekitar 100-120 cm, sedang ukuran parit sekitar 30-35 cm dengan kedalaman 30-40 cm. Untuk panjang bedengan dan panjang parit sudah barang tentu disesuaikan dengan luas lahan.

Musim Tanam Padi Serentak Desa Lhok Awe Awe

Sawah Padi Desa/Gampong Lhok Awe Awe

Tips Langkah-Langkah Menanam Padi Yang Baik dan Benar

Jumat, 27 Juni 2014

Anda ingin budidaya tanaman padi ? coba pelajari cara menanam padi yang akan kita bahas kali ini. Banyak tahap-tahap yang perlu anda pelajari tentang membudidayakan tanaman padi.  Cara menanam padi ini terbagi ke dalam beberapa tahapam, yang dimulai dari memilih benih sampai kepemeliharaan yang berlanjut ke tahap pemanenan.
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh para petani sebelum memulain penanaman padi, hal yang paling penting adalah pemilihan jenis pada dan pembenihan.
Nah, Berikut ini adalah tahap-tahap menanam padi dengan baik dan benar:
  • Pemilihan Benih atau Bibit

Pemilihan benih atau bibit adalah hal yang utama dalam membudidayakan tanaman padi. Pilihlah benih yang sesuai dengan areal lahan yang akan ditanami tanaman padi, dan jangan lupa juga untuk memperhatikan air dan sumber air yang terdapat pada lahan yang akan ditanami.
  • Persiapan Lahan
Dalam hal menanam padi, ada beberapa kriteria lahan yang harus dipilih, diantaranya yaitu lahan yang subur dan yang banyak mengandung hums, dekat dengan sumber air, tanahnya terbuka dan tidak tertutup oleh bangunan atau pohon-pohon yang besar.
  • Pembenihan dan Penaburan Benih
Pisahkan benih padi yang bernas dengan yang kosong dengan cara merendam benih padi tersebut selama satu malam, sedangkan dalam penaburan benih padi, pilihlah tanah yang gembur yang sudah dicampuri oleh pupuk kandang.
Lakukan penaburan benih ini secara merata lalu tutup denga tanah berpasir, setelah itu tutup kembali tanah berpasir tersebut dengan dedauanan seperti daun padi yang sudah mongering atau menggunakan daun pisang. Penyiraman benih cukup dilakukan pada pagi hari dan sore saja.
  • Penggarapan Lahan
Dalam hal penggarapan lahan, seharusnya mencapurkan jerami busuk dengan pupuk kandang dan dibiarkan teraduk dengan menggunakan tratror. Hal ini dilakukan bermaksudkan untuk membuat tanahnya semakin subur dan tidak mudah cepat kering.
  • Penanaman
Jika usia benih sudah mencukupi, sekarang anda bisa segera menanami lahan tersebut dengan benih padi yang sebelumnya telah disemai. Lakukan penanaman padi dengan jarak tanam antar padi diusahakan jangan terlalu dekat atau terlalu rapat agar pertumbuhan padi bisa maksimal.
Nah itulah beberapa tahap yang mungkin bisa dipraktekan dalam hal membudidayakan tanaman padi, semoga bermanfaat.  

 dari Saya Hanis Mansur